Is That True, Is That You?

Jam makan siang kantor, 11.25 WIB

Guten Tag, 
Wie Geht's?

Saya ceritain mau ya? Mau kan? Pasti mau, karena saya mau cerita soal hantu. (ˇ_ˇ”) ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ 

Beberapa bulan belakangan ini saya merasakan perasaan yang makin sensitif terutama untuk hal-hal berbau mistis. Pengalaman saya banyak, sampai bingung mau nulis yang mana dulu (•͡˘˛˘ •͡).

Saya akan pilih cerita di kantor saya saja. 
Mohon perhatian bagi yang kagetan, paranoid, takut berlebihan, punya penyakit jantung ringan, dimohon dengan seluruh kesadarannya agar tidak membaca kelanjutan postingan ini.
Kalau masih mau baca, resiko ditanggung sendiri.

Hahaha bercanda, nggak seseram itu kok!

Tentang kantor:
Saya bertugas di dua kantor, satu di daerah dekat rumah saya, sedangkan satu lagi cukup jauh dari rumah (sekitar 30-40 menit perjalanan). Kantor yang jauh ini saya beri nama inisial T, kenapa T? Karena Aku Sayang Kamu kekinian banget, bukan ding, karena inisial X sudah terlalu mainstream. 

Oke lanjut! ƪ(‾ε‾)ʃ ƪ(ˇ▿ˇ)ʃ ƪ(‾ε‾“)ʃ ▹(ˇ⌣ˇ)◃ ƪ(˘ε˘”)ʃ

Kantor T berada di kompleks perkantoran dan ruko di daerah Surabaya yang cukup dekat dengan pusat perbelanjaan, perumahan mewah, klinik dokter, minimarket, dan segala fasilitas dambaan masyarakat modern. Kantor T memiliki 3 lantai dan kebetulan kantor T berada di bagian paling belakang kompleks (sebelum kantor-kantor baru di sebelah mulai dibangun). Nomor kantornya 12 A, tepat setelah kantor nomor 12. 
Ada yang aneh? kalau Anda jenius atau punya bakat detektif, pasti punya kecurigaan yang cukup.

Iya jadi saya juga baru sadar setelah beberapa bulan bekerja disini, kantor sebelah dan depan bernomor 11 dan 12 sedangkan kantor tepat setelah kantor T bernomor 14. Jadi... Ada angka yang hilang?
Iya itu diganti 12A!

Okelah soal nomor terlalu sepele dan anggap saja angin lalu. Perlu diketahui bahwa saya pertama kali ditugaskan ke kantor ini pada pertengahan tahun 2012, dan saat beberapa hari masuk kantor, saya mendapat beberapa "sambutan".

Ceilah spesial banget jadi saya (*^▽^*) 

Waktu itu saya hendak mengambil minum di dapur, saya minum sambil berdiri (salah saya sih ini, gak sesuai sunnah Rasulullah SAW). Di depan saya ada dispenser dan sebuah buffet piring dari kayu dibawahnya. Saat saya sedang minum, saya merasakan ada sesuatu yang menyentuh lutut saya, atau mungkin sekitar paha. Saya cuek, jelas saya berpikir bahwa itu hanya pintu buffet yang terbuka, saya lanjutkan minum. Kemudian setelah segelas air mineral itu habis, saya meletakkan gelas diatas buffet dan serangan jantung ringan dimulai. Ternyata, pintu buffet dalam keadaan tertutup rapi dan kaki saya sebenarnya berada pada jarak yang tidak bisa terjangkau oleh pintu buffet. Lalu, siapa yang menyentuh lutut saya yang berharga iniih? siapaaaah? (⌣́_⌣̀)

Selang beberapa hari kemudian, saya mengalami kembali kejadian yang unik. Waktu itu di kantor cuma ada dua orang, saya dan Mas An. Mas An ada di ruang kerja yang seluruh jendela dan pintunya tertutup, sedangkan saya ada di kamar mandi. Saat di dalam kamar mandi, ada seseorang yang memanggil nama saya "Put!" dan suaranya sangat jelas, di sekitar dapur. Saya pun spontan menyahut "Dalem", lalu buru-buru menyelesaikan kepentingan dan keluar dari kamar mandi. Ternyata tidak ada orang di dapur, saya melihat Mas An masih duduk di kursi kerjanya. "Mas tadi manggil saya? ada apa mas?" "Lho, siapa yang manggil?", kata Mas An. Saya sudah meminta kejujuran sama Mas An, "ojo guyon, Mas! Aku sampe gupuh-gupuh dari kamar mandi", tapi keukeuh Mas An bilang kalau bukan dia yang manggil saya. Terus? Sipaaaaah? siapaah?  (⌣́_⌣̀)

Dan beberapa hari yang lalu, saat saya masih duduk cantik sendirian di depan komputer, lantai 2 tepatnya, saya merasakannya lagi. Di lantai tepat atas saya, lantai 3, saya mendengar ada suara gelas jatuh dari tumpukan tapi tidak pecah, sekedar "kompyaaaaang" begitu bunyinya. Sempat kaget dan ngeri beberapa saat karena saya sadar betul bahwa saya masih sendirian di kantor. Tapi kemudian, saya cuek! Tak beberapa lama, ibu OB yang bagian bersih-bersih kantor datang, saya langsung bilang "Bu, tadi saya denger ada gelas jatuh diatas" "Oh iya nanti tak bersihkan". "Kok bisa jatuh ya bu, kan gak ada angin, juga gak ada kucing di kantor" "wis ndakpapa, anggap biasa aja". Okelah, saya lanjut dengan komputer saya. Selang beberapa menit kemudian, Ibu OB datang dan berkata setengah berteriak "Mbak, gak ada gelas kok di lantai atas". Woyoooo makjleb, terus itu tadi suara apaaaan? Masa iya suara kertas dokumen jatuh kaya begitu.  (⌣́_⌣̀) disitu kadang saya merasa sedih. 

Jadi, ya sudah, saya perlahan bisa melupakan dan mulai terbiasa.
Sebenarnya itu hantu atau bukan sih? Is that true? Is that you?
Saya sungguh berharap agar apa yang saya dengar dan rasakan hanyalah imajinasi dan perasaan saya sahaja.

Sebenarnya saya masih punya cerita lagi, tapi saya mulai lelah menulis bung! mana ini belum makan siang! Begini saja, kalau komentarnya banyak dan meminta untuk saya cerita lagi, saya pasti lanjutkan. Kalau ndak ya ndak usah aja.  (*^▽^*) 

Ini saya mau posting tetiba voltase naik turun, ah yasudin!

Kalian punya cerita apa, bagi dong sama saya!  (*^▽^*) 

Danke!