Our delegation at China |
China, negara terpadat di dunia dengan populasi lebih dari 1,3 miliar jiwa. China juga dikenal sebagai negara komunis dengan Presiden Hu Jintao dan perdana menteri Wen Jiabao. Dibalik kesan komunis yang melekat pada negara tersebut, China merupakan negara yang sangat peduli terhadap karakter dan nasib penerus bangsanya..
Salah satu upaya pemerintah China untuk membangun karakter penerus bangsa adalah dengan menegakkan peraturan dan disiplin tinggi di dunia pendidikan. China menggerakkan program berbasis dormitories (sekolah asrama.Red) demi menciptakan kemandirian penuh terhadap anak bangsanya. Program dormitories diterapkan hampir di seluruh sekolah menegah di China, baik menengah pertama maupun menengah atas. Aturan ketat, jadwal padat, dan ketepatan waktu yang tinggi menjadi hal utama pada setiap dormitories di China. Siswa harus mematuhi penuh aturan sekolah agar tetap terjalin hubungan yang baik antar keduanya. Berikut beberapa jadwal padat dan fakta penting mengenai Siswa China:
Gambar Kami di Ruang Makan Dormitories |
- Bangun pukul 6 pagi setiap hari dan harus sudah ada di ruang makan bersama tepat pukul 7 pagi.
- Setelah makan, mereka mencuci piring mereka sendiri, mengepel lantai dan mengelap tempat mereka makan hingga bersih dan tak ada noda atau bekas makanan tersisa. Ruang makan selalu bersih setiap ditinggalkan.
- Mengenakan seragam sesuai musim. Siswa China akan ganti model baju seragam hanya setiap pergantian musim. Jadi, mereka mempunyai lebih dari 2 model baju seragam tiap-tiap musimnya dan dibuat bergantian setiap hari di musim yang sama.
- Suara bel bukan berupa nada tunggal “teet teet teeet” seperti di Indonesia, namun berupa instrumen musik atau lagu kebangsaan. Suara bel tersebut yang membangunkan mereka tiap pagi dan menjadi petunjuk jam pergantian pelajaran.
- Pelajaran dimulai pukul 8 pagi.
- Semua buku pelajaran ditinggal dalam kelas., sehingga siswa tidak perlu membawa barang yang berat dari tempat mereka tinggal.
- Setiap kelas di dormitories China memiliki lebih dari 2 kipas angin, layar monitor komputer, 4 layer papan tulis yang bisa didorong dan ditarik bergantian horizontal maupun vertikal, microphone untuk guru, sistem operator guru di depan kelas, kamera cctv, dan bendera China tepat di tengah dinding ruangan.
- Kelas sangat bersih dengan bangku tanpa coretan yang tertata rapi sehingga membuat siswa merasa nyaman dan lebih fokus belajar.
- Pelajaran diakhiri pukul 5 sore. Siswa diperbolehkan makan atau beristirahat namun tidak diperkenankan kembali ke kamar masing-masing.
- Dalam keadaan belum mandi, belum berdandan, dan belum makan malam, mereka memulai kegiatan “learning time” di kelas, mereka belajar dan mengerjakan PR di dalam kelas hingga pukul 11 malam. Amazing...
- Perlu diketahui, siswa dormitories dilarang membawa sebuah buku-pun di dalam ruang tidur. Ruang tidur hanya digunakan sebagai tempat beristirahat.
- Setelah pukul 11 malam, mereka sudah diperbolehkan untuk tidur dan melepas penat. Namun demikian, siswa dormitories lebih memilih untuk berolahraga. Yap, mereka jogging, lomba balap lari, skipping, sit upping, dan beraneka olahraga lainnya di waktu hampir tengah malam setelah mereka berpikir seharian. Mereka senang berolahraga dan hasilnya dapat terlihat dari tubuh mereka yang atletis dan jarang ditemukan siswa berperangai over weight (gendut.Red)
- Setelah puas berkeringat ria, pukul 1 dini hari mereka beranjak tidur.
- Sebuah kamar di dormitories dihuni oleh 4-6 orang siswa. Dengan fasilitas berupa sebuah AC, dua set tempat tidur bertingkat, dan kamar mandi. Tanpa televisi, dan tanpa handphone.
- Siswa dormitories rata-rata adalah siswa yang kampung halamannya jauh dari sekolah. Beberapa teman baru yang sempat dekat dengan saya menyatakan bahwa mereka hanya bertemu orang tua mereka sekali dalam setahun.
- Kegiatan yang sama dimulai kembali tiap bel instrumen musik membangunkan mereka.
Bagaimana? Tertarik menjadi siswa di China? Bandingkan dengan aktivitas kita sebagai pelajar di Indonesia yang lebih banyak bermalas-malasan dan jarang memiliki semangat belajar seperti mereka. Perlu diketahui, dengan kegiatan sepadat itu mereka masih ditarik biaya yang cukup mahal tiap bulannya. Belum lagi untuk masuk sekolah tersebut, mereka harus mengikuti seleksi yang ketat. Sungguh orang-orang terpilih dan hebat saja yang mampu masuk di sekolah semacam itu.
How about Us?
Dikutip dari: Pengalaman Pribadi
Owh, ini toh kegiatannya :)) super duper cape :p
BalasHapus:) betul betul betul
Hapuswah padat sekali jadwal mereka. benar sekali, kalau dibandingkan dengan aktivitas palajar di indonesia masih cukup ketinggalan, kualitas manusianya yang tidak mau berubah. makin hari makin malas, jangankan pelajaran tambahan...
BalasHapusjam sekolah aja ada yang kaburr..
hahaha, betul banget. Yah bisa dirasakan lah pernedaannya, atmosfernya aja beda.. beda semuanya deh
HapusWuih... kapan tuh adek yang ke China?
BalasHapusloh, kan emang aku udah pernah kesana, Mas
HapusKeren banget. Seandainya di kita begitu haha :D
BalasHapusyah semoga, bener-bener amazing kalo di Indonesia macam begitu.
Hapuswow ... keren
BalasHapus:/
Hapuskunjungan gan.,.
BalasHapusbagi" motivasi.,.
fikiran yang positif bisa menghasilkan keuntungan yang positif pula.,..
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
Wahh Rame ni .. Kayaknya asik tu .. aku boleh ikutan ngak hehe ^_^
BalasHapusikutan kemana Mas?
HapusSaking disiplinnya, sampai-sampai diruang tidur ga boleh bawa buku??? gedek-gedek saya...kalau saya tidur, tepat diatas kepala saya tumukan buku semua, hmmm...beresin ah hehe...Inspiratif.
BalasHapusbagus baguus :d beresin sana . wah ini :D
Hapussemoga bisa jadi bahan berkaca diri
Seandainya aja di Indonesia diterapkan sistem pendidikan seperti di China. Mungkin tidak akan ada orang tak berpendidikan, pengangguran, miskin di negeri kita ini
BalasHapuswahaha, gak juga sih. :D Di China juga ada loh orang miskin, serius :D
Hapusbeneran kelihatan bedanya, zaman saya... jam sekolah ada yang ilang entah kemana...hehehe
BalasHapuslah kemanatuh perginya si jam?
Hapuskalau padatnya begitu beban dipikirkan kita tidak akan bisa berkembang dengan alami,walaupun banyak sisi baiknya sih
BalasHapustp sebaiknya ada porsi yg seimbang antara semua kegiatan
sip :D makjleb nih komen
Hapuskeren CHINA :D
BalasHapuskapan bisa ke sana :D
kunjungi balik ya
oke, yah doakan cepat kesana saja :D
Hapusgak jauh sama kampung cina
BalasHapushah? yah jauh lah mas
Hapusorang2 nya maksud ku
Hapusewalah wong sby tibak e,
Hapusiyah, lah dikira orang mana ?? :)
Hapussaya kira orang kenjeran, haha
Hapusjauhh :D
Hapusjadi ingin sekolah lagi mengejar ilmu sampai ke negri china .... :)
BalasHapushehehe :D ayo semangat terus cari ilmu :D
Hapusyah senang sekali kalo bisa disiplin :D
BalasHapussip :D
Hapusturune cuma 4-5 jam? gak sehat ya..
BalasHapusbanget, rata-rata loh muridnya kacamataan.
HapusWah, jadwal di Indonesia aja bagiku udah padet pagi sekolah siang sore les, Untung ga tinggal dichina ya :lol:
BalasHapusalhamdulillah gak tinggal di China, kekekeke :D
HapusNyaman ya kalau anak2 Indonesia belajar di kelas seperti disana, sayang banyak sekolah di negri ini yang masih banyak yang rusah bahkan sampai mau rubuh dan dibiarkan saja oleh pemerintah... huff
BalasHapushuff, bener-bener beda banget deh perlakuannya. Pemrintah sana menganggap pendidikan adalah yang utama
HapusMAU DONK JD DELEGASI KE CHINA...
BalasHapus:)
wkwkwk, oke Ayo semangat belajarnya dong ditambah :D
Hapuswew, :D
BalasHapuskalo diterapin di sini gimana ya? :o
weh.. pasti keren sih. Cuma, apa pemerintah kita mau? wkwkw
Hapusmau gak yaaa? :p
BalasHapusTidak heran mengapa mereka bisa segitu hebatnya *geleng2*
BalasHapusWahhh... tidurnya dikit banget ya...
BalasHapusSepertinya kalau kayak gitu budayanya, urusannya lebih ke masalah kesehatan fisik nih... jujur kalau dibandingin, ku lebih suka budayanya santri-santri di Ponpes Gontor :D
Jadi dirimu sendiri. Org akan menyukaimu apa adanya. Meski ada yg membenci karena alasan yg sama, tak berarti kamu hrs berubah.
BalasHapus