Indahnya Masa Kecil Kita

Dear Sahabat Terbaikku, Yeni & Aida

Sepiring batagor yang aku beli siang ini di samping sebuah Sekolah Dasar di daerah Benowo berhasil mengobati kerinduanku pada masa kecil. Apakah kalian masih ingat Bapak Batagor bertopi yang menjual batagor pada piring kecil dari plastik, sendok kecil yang juga dari plastik, dengan bumbu yang tiada bandingan enaknya? Yaps, Aku membeli batagor dari penjual yang sama. Persis saat jaman kita kecil dulu, tahun 2004-an. 10 tahun lalu.

Teman, Aku melihat kerutan di muka beliau. Bapak Batagor yang kita kenal telah menua, wajahnya tak sebahagia dulu, senyumnya tak lagi seramah dulu, namun rasa dagangannya masih sama persis dengan apa yang kita makan bertahun-tahun silam. Beliau tersenyum hangat saat aku berkata bahwa dagangan Bapak adalah makanan favoritku saat masih SD, dulu masih Rp 300,- per porsi, kini sudah jadi Rp 3.000,-. Teman, tak hanya Bapak Batagor yang menua, kita juga mengalaminya.


Ingatkah kisah-kisah kita ini?

Sepeda hias (Pramuka)
Aku ingat betul, hari itu adalah hari pertamaku dengan sepeda baru. Yokota warna merah marun. Pengganti sepeda usang yang kupakai mengikuti latihan pramuka tiap minggu pagi. Hari itu kita sekelompok regu teratai kompak menghias cantik sepeda-sepeda kita. Diajak bersepeda nun entah kemana (kala itu memang kita tak pernah tahu daerah Singapur). Karena kegigihan kita, semangat kita, dan sepeda yang dihias, kita dapat hadiah. Sebuah buku saku Pramuka setiap anggota. Kita keren!

Pelantikan Siaga-Penggalang (Pramuka)
Kita bangga menyebut Kak Yudi, Kak Ani, Kak Susi, dan kawan-kawannya dengan sebutan "Ayah & Bunda". Kita bangga jadi Siaga, dengan lawan yang sebanding kala itu; "Adik Kelas". Karena kepopuleran Kakak Penggalang alias kakak kelas kita yang dikenal kejam, waktu itu kita sepakat tak mau masuk Penggalang. Akhirnya, dengan sedikit rayuan dari Kak Ani yang datang ke rumah kala itu, Aku yang jabatannya Ketua Regu menyutujui. Diadakan pelantikan untuk kita, dan yang paling menegangkan adalah saat kita diguyur air kembang. Hahaha, it's awesome moments!

Lomba Makan Pisang (17 Agustus 2005)
Sepasang murid, laki-laki dan perempuan ditanding siapa yang paling cepat menghabiskan sebuah pisang. Murid laki-laki ditutup matanya dengan slayer, dan murid perempuan menyuapinya dengan cepat, sangat cepat. Kalian masih ingat berpasangan dengan siapa kala itu?

Lantai Baru
Ada sebuah kelas, di dekat tangga. Kelas itu dulunya berplester, sama seperti kelas yang lain. Namun karena kelas itu hendak dijadikan mushola, lantainya dikeramik. Masih ingat betapa konyolnya berseluncur di atas lantai baru dengan sepatu kita? Dulu hampir semua sepatu di kelas merk-nya sama, "RIEKER". Kelas itu selalu jadi kelas favorit saat pindah kelas, walaupun sebelumnya sering bau kotoran kucing disana. Hahaha..

Piket Kelas
Kalau tidak salah, kita mulai tradisi piket sejak kelas 2 SD. Tapi yang paling menyakitkan ya piket kelas 5 dan 6. Yaps, saat kita diharuskan berangkat pagi-pagi, tak cuma bersihkan kelas, tapi juga menyuci piring dari ruang guru. MasyaAllah. Dan yang paling menjengkelkan; waktu rekan piket kita terlambat datang dan walhasil menyuci sendirian.

Komet Al-Manar
Waktu kita kelas 6 SD, persiapan UNAS, Les Tambahan setelah maghrib. Kita sedang menunggu Bapak Guru yang hendak datang. Kalau tidak salah, saat itu kita menunggu Pak Syaikhu. Sambil menunggu, salah satu dari kita membeli makanan dan minuman untuk suguhan Bapak guru. Kita berkumpul di halaman sekolah, belakang pagar (yang waktu itu masih baru). Sambil melihat ke atas, ada penampakan sebuah pesawat jet (iya, pesawat jet ya? Aku lupa, hihihihi). Awalnya kita kira itu adalah bintang, atau komet, maka dari itu kita namai kometnya dengan nama Almamater kita "Komet Al-Manar"

Drum Band dan Samroh
Dimulai dari pemegang bendera, hingga hafal semua lagu yang diberikan Pak Nuri dengan bolera. Kita juga personel tetap samroh tingkat SD. Kita hebat lho, cerdas, pintar, baik, cantik -eh, oposeh-. Kita serba bisa lah dan selalu membawa pulang baju hijau dengan rumbai-rumbai tiap mau SHOW! ^.^ Itu kebanggaan. Ya kan ya kan?

C.I.N.T.A
Eciyeee, siapa ya yang dulu ngefans banget sama yang namanya Samsul Jember :p Siapa juga yang dulu sering banget digosipin sama si Ramadhan :p Hahaha, Kita  ini unik ya, anak ingusan tapi udah bisa cinta-cintaan. Lucu sih, apalagi pas aku ditembak sama anak baru itu, hahaha itu unforgetable banget. Cerita aneh, saking anehnya sampai kita tak akan pernah bisa melupakan.

Permainan yang sesuai umur
Alhamdulillah, kita dianugerahi masa kanak-kanan yang indah. Kita belum kenal dengan namanya Handphone, Gadget, Laptop atau Tablet pada masa itu. Kita adalah anak SD yang seharusnya. Bermain bekel, bongkar pasang, lem cair yang ditempelkan ke tangan lalu menghasilkan jaring laba-laba, radio-radioan, bawa boneka barbie, mainan tabel, selodoran, percaya dengan isu bolpen narkoba yang wangi, dan lain sebagainya deh. Permainan yang sesungguhnya, yang membuat kita menjadi pribadi yang hebat seperti sekarang ini.

Sahabatku, cerita diatas hanyalah secuil memori dari begitu banyak momen yang kita ciptakan bersama. Kita bersyukur diberi masa kecil yang teramat indah. Kita bersyukur, masa SD adalah 6 tahun yang tidak mengecewakan. Dan teman, hal yang paling indah selama 6 tahun di SD adalah; Aku Bisa Mengenal dan Menjadi Sahabat Kalian.

Kita punya kehidupan sendiri sekarang, kita bisa melalui setiap masalah yang ada dengan tegar, kita punya teman baru, lingkungan baru, idola baru, dan suasana baru yang berbeda dengan jaman kita bersama 10 tahun lalu.

Sahabat, Aku mau mengaku. Sebanyak apapun temanku kini, sesukses apapun mereka, tak ada yang bisa menggantikan kebaikan kalian, tak ada yang bisa menggantikan indahnya bersahabat dengan kalian. Kenangan dengan kalian adalah harta karun yang indah buatku, terima kasih. Aku mohon, jadilah sahabatku selamanya. Hari ini, besok, seterusnya.

Aku punya impian, saat aku menikah nanti aku ingin kalian yang jadi Kembar Mayang-ku. Kita masih bisa bersama-sama menimang putra-putri kita setelah menikah.

Ana Uhibbuki Fillah, Sahabatku <3 p="">